About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

info@corpkit.com

Containers dan Virtual Machines: Kenali 3 Perbedaannya

Containers dan Virtual Machine

Containers dan virtual machines merupakan dua hal yang berbeda namun sama-sama penting bagi pengguna internet.

Pada umumnya setiap aplikasi yang mudah diakses oleh banyak pengguna, maupun yang berjalan dengan bantuan internet membutuhkan banyak faktor.

Diantaranya adalah hardware, server, infrastruktur, storage, sistem operasi dan network yang saling terkait satu sama lain.

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, untuk menjalankan sebuah aplikasi tidak lagi perlu menyewa atau membeli arsitektur sendiri.

Semua orang dapat menyewa layanan virtualisasi komputer fisik pada provider penyedia layanan seperti google cloud, azure, aws, dan lain sebagainya.

Virtualisasi yang dimaksud dapat berupa arsitektur containers dan virtual machines.

Mungkin banyak orang yang masih belum memahami dengan benar mengenai kedua hal yang berkaitan dengan IT ini.

Oleh karena itu mari kita bahas sedikit tentang kedua hal tersebut, mengenai fungsinya, perbedaannya dan kecocokannya dengan kebutuhan Anda.

Apa yang Dimaksud Dengan Virtual Machine?

Containers dan Virtual Machine

Diketahui bahwa virtual machines ini merupakan sebuah simulasi dari suatu sistem komputer yang dapat digunakan untuk membagi resource hardware.

Pembagian yang dilakukan dari satu hardware fisik ini biasanya menjadi beberapa sistem komputer.

Bisa dikatakan bahwa virtual machine ini merupakan ilmu komputer yang mengimplementasikan perangkat lunak dari sebuah mesin komputer.

Kemudian dapat menjalankan program yang sama sebagaimana layaknya sebuah komputer sungguhan.

Biasanya, virtual machines menawarkan interface yang identik dengan perangkat keras yang menjadi dasarnya.  

Sebuah sistem operasi atau aplikasi yang diinstall pada hypervisor kemudian akan berfungsi sebagai hardware yang menjadi duplikat dari komputer aslinya.

Secara sederhana, virtual machine ini adalah sebuah sistem yang dapat membuat beberapa komputer virtual dalam satu mesin server.

Sehingga kemudian pada perkembangannya muncul istilah Virtual Private Server (VPS) karena memang memiliki konsep yang sama.

Meskipun pada prosesnya dilakukan secara virtual namun hasil dari pembagian resource pada hardware fisik.

Singkatnya, dengan melalui VM ini, pengguna dapat membagi resource hardware dari satu hardware fisik menjadi beberapa sistem komputer.

Kelebihan dari virtual machine

Banyak orang yang menggunakan containers dan virtual machines untuk membantu pekerjaannya agar menjadi lebih mudah.

Tentu saja semua hal tersebut dilatarbelakangi karena keunggulan yang ditawarkannya. Kelebihan dari penggunaan virtual machines adalah sebagai berikut:

  • Desain antarmuka yang ramah pengguna dengan lingkungan virtual yang dibuat serupa dengan hardware fisik.Dengan demikian pengguna tidak menyadari bahwa sedang bekerja di mesin virtual.
  • Virtual machines ini juga high availability, yaitu mempunyai ketersediaan dan pemulihan aplikasi yang mudah.
  • Scalability juga menjadi kelebihan dari virtual machines yaitu dapat memungkinkan skalabilitas sesuai dengan kebutuhan. Tanpa harus menambahkan sumber daya fisik.
  • Virtual machines juga mempunyai keunggulan dalam melakukan backup with fast recovery dengan solusi powerful.
  • Easy cloning juga menjadi salah satu kelebihannya, karena virtual machines dapat melakukan cloning dengan beberapa klik dalam hitungan detik. Tidak serumit pada physical machine.
  • Reduction of cost juga kelebihan yang disukai dari virtual machines, yaitu dapat menghemat pengeluaran. VM dapat mengoperasikan beberapa sistem operasi dalam satu mesin.

Fungsi Virtual Machine

Containers dan virtual machines mempunyai fungsi yang sama-sama penting bagi pengguna internet.

Virtual machines memiliki peran yang penting ketika hendak berganti ke versi sistem operasi yang lebih baru.

Biasanya hal ini dilakukan sebagai uji coba sebelum mengimplementasikan operating system ke komputer fisik.

Karena dengan virtualisasi yang dilakukan pada desktop, Anda dapat menyimpan aplikasi desktop dan sistem operasi.

Penyimpanan yang dilakukan di mesin virtual (VM) dan terpisah di server ini menggunakan PC mereka sebagai “thin client” ke server.

Dengan melakukan pengujian pada sistem operasi yang berbeda, maka Anda dapat menginstal distribusi Linux yang tidak sama.

Anda dapat menginstall sistem operasi lain yang kurang familiar ke dalam mesin virtual (VM) untuk bereksperimen dan memahami cara kerjanya.

Fungsi yang tidak kalah penting dari virtual machines ini adalah dapat melakukan pengujian pada software pada banyak platform yang berbeda.

Selain itu juga dapat melakukan kompilasi server yang berbeda untuk penggunaan bisnis, lalu membagi bisnis dengan aplikasi yang berjalan pada beberapa server.

Server-server tersebut kemudian dapat dimasukkan kedalam mesin virtual (VM) dan dijalankan pada satu PC.

Diketahui bahwa setiap mesin virtual atau virtual machines tersebut telah terisolasi.

Containers dan Virtual Machines: Apa yang Dimaksud dengan Containers?

Containers dan Virtual Machine

Containers merupakan sistem yang sudah terisolasi dan dapat menjalankan aplikasi yang dapat mengoperasikan sistem operasi kernel tanpa memerlukan virtual machine (VM).

Dengan demikian containers memiliki proses yang terisolasi sendiri-sendiri sehingga tidak mengganggu Host OS atau containers  lain ketika digunakan.

Containers menawarkan fleksibilitas yang menyeluruh dibandingkan dengan menggunakan server fisik dan juga virtual machines.

Containers dapat beroperasi diatas sistem operasi (OS) tanpa menggunakan hypervisor serta dapat membagi resource pada OS beserta fungsinya.

Keuntungan ini meningkatkan performa dan penggunaan resource karena aplikasi yang digunakan hanya menggunakan resource yang tersedia saja.

Perbedaan Containers Dan Virtual Machines

Containers dan virtual machines adalah dua arsitektur yang berbeda dalam penggunaan dan sistem kerjanya.

Diketahui bahwa virtual machines memiliki hypervisor pada arsitekturnya dan blok VM merupakan app, file lib dan binary serta seluruh bagian guest operating system.

Sementara arsitektur containers memiliki docker yang dapat digunakan untuk mengoperasikan docker containers.

Selain itu pada containers juga merupakan arsitektur yang terdiri dari app dan semua dependensinya.

Containers membagi kernel host operating system dengan containers yang lain tidak seperti virtual machines.

Itulah sebabnya containers ini mempunyai ukuran yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan VM.

Containers juga tidak memiliki hak untuk mengakses kernel tidak seperti VM yang mempunyai kernel sendiri sehingga dapat mengakses dengan bebas.

Kernel sendiri adalah sebuah program komputer yang menjadi inti dari sebuah sistem operasi komputer, yang memiliki kontrol terhadap segala hal atas sistem tersebut.

Jelasnya lagi perbedaan containers dan virtual machines adalah sebagai berikut:

Perbedaan alokasi resource pada containers dan virtual machines

Sebagaimana yang sudah diuraikan diatas bahwa virtual machines mengambil resource berdasarkan pada pengaturan tertentu saat instalasi.

Alokasi ini sifatnya terisolasi, misalnya ketika VM 1 mempunyai pengaturan RAM 2 GB dan kapasitas HDD 120 GB.

Ketika  VM 1 dijalankan,  maka VM 1 hanya dapat memanfaatkan RAM maksimal sebanyak 2GB serta hanya dapat digunakan VM 1 saja.

Sementara itu alokasi resource dapat dibagi host server itu sendiri secara langsung dan mengambil alokasi resource yang ada di hardware sesuai yang dibutuhkan.

VM membutuhkan hypervisor dan containers tidak

Perbedaan dasar dari containers dan virtual machines adalah VM hanya dapat berjalan pada hypervisor, sementara containers tidak memerlukannya.

Virtual machines tidak dapat berjalan langsung diatas sistem operasi sementara containers dapat melakukannya.

Penggunaan kernel

Diketahui bahwa containers tidak diizinkan untuk mengakses kernel sementara virtual machines mempunyai kernel tersendiri untuk menjalankan aplikasinya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai containers dan virtual machines, semoga menambah wawasan Anda tentang kedua arsitektur tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*