About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

info@corpkit.com

Migrasi Cloud Hosting untuk Performa Web Semakin Sip

Migrasi Cloud Hosting

Migrasi cloud hosting adalah langkah teranyar di dunia teknologi untuk meringankan beban kerja dan mendongkrak pengalaman pengguna saat membuka situs. 

Migrasi cloud hosting tentunya membutuhkan segala persiapan untuk dilakukan. Agar seluruh prosesnya dapat berjalan maksimal. 

Lantas, apa sajakah persiapan yang harus dilakukan untuk melakukan cloud hosting ini? 

Migrasi Cloud Hosting: Definisi, Cara Kerja Hingga Persiapan yang Dibutuhkan 

Migrasi Cloud Hosting

Berbeda dengan web hosting yang masih melakukan penyimpanan data secara fisik, cloud hosting mengadopsi inovasi yang lebih canggih.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan data-data di website pada sebuah awan atau cloud. Dengan kata lain, prosesnya ialah secara virtual. 

Cloud sejatinya adalah perumpamaan untuk menyebut internet. Artinya, jika Anda memakai sistem ini maka, data-data akan disimpan pada server virtual.

Uniknya, layanan ini tidak lagi menggunakan ruang fisik atau hardware layaknya web hosting tradisional. 

Layanan virtual ini juga digunakan oleh user lain namun, alokasi resource nya telah dibagi sesuai dengan paket-paket yang disediakan.

Jika terjadi kelambatan atau resource pada salah satu pengguna tinggi maka, hanya butuh mengupgrade sumbernya saja. 

Sehingga tidak akan mengganggu pengguna-pengguna lain meski ada di satu server yang sama. 

Dengan migrasi cloud hosting, performa website akan tetap maksimal dan kinerja pengguna lebih optimal.

Cara Kerja Cloud Hosting dan Apa yang Harus Dipersiapkan

Migrasi Cloud Hosting

Layanan virtual satu ini sebetulnya merupakan jenis web hosting yang memakai beberapa server untuk meringankan beban atau load.

Tujuannya ialah, mempercepat performa sekaligus mengoptimalkan uptime. 

Cara kerja sistem dilakukan dengan membagi server fisik menjadi sejumlah cloud server alias mesin virtual. 

Kemudian, server akan digabungkan untuk membentuk jaringan yang digunakan untuk website hosting.

Namun, ada beberapa persiapan penting yang harus dilakukan saat melakukan migrasi cloud hosting. Berikut uraian lengkapnya. 

Memilih Layanan Cloud Hosting yang Sesuai

Persiapan pertama saat Anda akan melakukan migrasi cloud ini ialah memilih layanan sesuai dengan kebutuhan.

Biasanya hal ini berhubungan dengan bisnis pemilihan model serta perusahaan penyedia cloud yang nantinya digunakan. 

Pemilihan platform harus disesuaikan dengan rancangan bisnis, untuk mempengaruhi tingkat compatibility sistem maupun aplikasi lingkungan barunya dapat dipertimbangkan. 

Sehingga, biaya operasional pun dapat diperhitungkan dengan baik. 

Migrasi ke cloud ini memang tak selamanya menekan biaya. 

Hal tersebut tergantung dari banyaknya pemakaian, storage yang dibutuhkan, kompleksitas infrastruktur cloud hingga paket harga yang ditawarkan oleh penyedia layanan cloud. 

Ditambah lagi pemilihan layanan migrasi cloud hosting juga harus mempertimbangkan tingkat kepatuhan penyelenggara terhadap suatu regulasi. 

Misalnya saja untuk penyelenggara PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) di Indonesia. 

Ataupun suatu organisasi yang telah memiliki sertifikat PCI DSS dan ISO 27001 sebelum melakukan proses migrasi. 

Adaptasi 

Kesiapan personal yang akan melakukan pengelolaan cloud juga perlu diperhatikan. 

Adanya lingkungan baru akan memberi tanggung jawab untuk mengelola sumber daya cloud. 

Konsep ini diimplementasikan pada cloud, baik yang berupa pengelolaan aset, kontrol akses maupun pengelolaan IT. 

Rebuild

Persiapan migrasi cloud hosting ketiga ialah rebuild. Rebuild masuk dalam strategi saat akan melakukan proses migrasi.

Cara ini berpeluang membantu aplikasi yang lebih maksimal bagi cloud. Akan tetapi akan timbul risiko ketergantungan pada layanan yang dipilih. 

Dengan demikian risiko tersebut akan membuat kesulitan proses migrasi jika ingin pindah ke layanan cloud lainnya. 

Namun, Anda tak perlu khawatir karena semua akan beres dengan CloudNow. Layanan virtual cloud terjamin dan paling terpercaya. 

Replace

Persiapan migrasi selanjutnya ialah proses replace. Replace ini adalah keputusan untuk meninggalkan sistem lama sepenuhnya. 

Salah satu keuntungan dari strategi ini ialah memudahkan penyesuaian. 

Keberlangsungan sistem baru tak ubahnya sebuah sistem sebelum melakukan migrasi. 

Sehingga segala proses yang mencakup kontrol, manajemen aset dan sistem konfigurasi harus diimplementasikan dengan sebaik-baiknya. 

Cloud sendiri berpeluang menjadi media yang cukup rentan disalahgunakan penerapannya. Terutama dalam hal konfigurasi.

Karena, kebanyakan cloud sangat mudah diakses oleh publik menjadikan risiko disalahgunakan lebih tinggi ketimbang server fisik. 

Terlebih oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ketimbang.

Strategi Pemindahan

Saat sistem yang akan mengalami migrasi cloud hosting berada pada skala jumbo atau banyak, dibutuhkan adanya prioritas maupun piloting.

Maka dari itu, strategi pemindahan bisa berupa pemilihan bagian sistem yang akan di migrasi.

Sangat disarankan untuk mengawalinya dari bagian sistem yang paling mudah dan kecil.

Strategi ini sebaiknya turut memperhatikan beberapa aspek. Diantaranya ialah, biaya, gangguan, waktu, serta risiko kegagalan yang bisa saja terjadi selama proses operasional pemindahan.

Kesimpulannya ialah persiapan migrasi cloud ini membutuhkan perencanaan yang matang.

Tak hanya sekadar proses sebelum migrasi dimulai namun juga mencakup pasca dilakukannya proses pemindahan ini. 

Perbedaan Cloud Hosting Dengan Web Hosting Tradisional

Migrasi Cloud Hosting

Setelah mengetahui persiapan migrasi cloud hosting, mari menelaah apa perbedaan antara web hosting tradisional dengan cloud hosting.

Berikut poin-poin penjabaran yang dapat Anda ketahui. 

Keamanan 

Bisa dipastikan, web hosting yang masih menyimpan data website berbentuk fisik dalam sebuah server lebih rentan rusak, bilang atau bahkan dicuri.

Sebaliknya, sistem cloud hosting, karena data yang disimpan secara non-fisik pada awan atau cloud jauh lebih aman.

Cloud hosting juga menawarkan kerahasiaan data, keamanan, integritas dan kontrol akses data. 

Performa 

Salah satu poin yang disukai oleh para peminat migrasi cloud hosting ialah performa website. 

Seperti yang Anda ketahui, web hosting secara tradisional menyediakan server yang digunakan secara bersamaan.

Sehingga kapasitas ruang dan bandwidth yang tersedia terbatas. Tak heran jika kadang kala website butuh waktu cukup lama untuk loading.

Di sisi lain, cloud hosting tidak mempunyai ruang penyimpanan fisik karena layanan ini mengandalkan koneksi virtual. 

Anda memang akan berbagi server dengan user lain. Namun, jika terjadi kendala seperti loading yang lama maka akses akan segera dipindahkan oleh sistem.

Alhasil Anda tidak akan lagi merasakan kendala ini dan performa website akan tetap jawara. 

Biaya 

Ketika akan menggunakan layanan web hosting tradisional Anda akan membayar server berikut hardwarenya. 

Padahal faktanya ruang tersebut juga dipakai oleh user lain. Akibatnya biaya ini akan membengkak jika Anda membeli tipe dedicated web hosting.

Lantas, bagaimana dengan cloud hosting? 

Dalam sistem awan ini Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sesuai dengan layanan yang Anda peroleh.

Anda tidak perlu menggelontorkan dana tambahan untuk server yang tidak mungkin Anda pakai. 

Ibaratnya, pembiayaan cloud hosting layaknya dengan membayar tagihan listrik atau biaya langganan operator seluler. 

Dengan membayar biaya sesuai kebutuhan, Anda akan terhindar dari pembengkakan dana yang tidak diperlukan. 

Jadi, bagaimana menurut Anda? Masih pikir-pikir untuk bermigrasi ke sistem yang lebih baik? 

Tunggu apa lagi, segera lakukan migrasi cloud hosting di CloudNow. Layanan virtual terpercaya dengan biaya paling masuk akal dan berkualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*