About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

info@corpkit.com

Contoh Web Crawling, Rahasia Proses Pengindeksan Situs

Contoh Web Crawling

Mungkin saja diantara banyak pembaca selalu bertanya-tanya tentang contoh web crawling yang berhubungan dengan mesin pencarian.

Contoh web crawling disebut-sebut sebagai rahasia dibalik situs mampu terindeks oleh search engine dan nangkring di halaman pertama internet.

Lantas, bagaimanakah mekanisme web crawling ini dan mengapa proses ini sangat penting bagi sebuah situs.

Contoh Web Crawling: Definisi dan Cara Kerjanya

Contoh Web Crawling

Biasanya setiap pemilik situs menginginkan konten yang mereka miliki muncul di halaman pertama SERP (search engine results page). 

Kebanyakan, publik akan mengandalkan sistem SEO (Search Engine Optimisation) untuk membuat kontennya berada di tangga teratas google. 

Dengan raihan halaman pertama SERP, kemungkinan web akan berkembang lebih besar.  Namun, prosesnya tak sesederhana itu. 

Ada banyak mekanisme lain yang juga berperan penting agar konten nangkring di SERP. Salah satunya ialah menggunakan web crawling. 

Definisi Web Crawling

Sebelum masuk ke pembahasan contoh web crawling, Anda harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari sistem ini. 

Web crawling merupakan proses dimana mesin pencari menemukan konten yang di-update pada sebuah situs. Termasuk perubahan situs, halaman baru hingga link yang telah mati.

Menurut Moz, web crawling adalah mekanisme ketika mesin pencari mengirimkan crawler atau spider untuk menemukan konten-konten yang telah di-update. 

Konten yang dimaksud ini tentunya sangat bervariasi. Mulai dari gambar, video, dokumen, halaman website atau yang lainnya. 

Crawler ini biasanya menggunakan tools dengan sebutan web robot yang bertugas untuk mendeteksi beragam laman website. 

Mereka akan mengikuti link yang terdapat pada situs untuk mencari URL yang baru. 

Dengan demikian, crawler akan memperoleh konten anyar dan memasukkannya dalam indeks mereka. 

Dalam hal ini, indeks dapat berarti sebuah database berisi URL yang telah dikumpulkan oleh crawler. 

Nantinya, saat pengguna mencari konten di mesin pencari dengan keyword tertentu maka, search engine akan menyajikan konten mana yang sesuai untuk pengguna tersebut. 

Contoh web crawling sendiri ada beragam karena prosesnya tidak dapat dilakukan secara manual. 

Cara Kerja Web Crawling

Setelah memahami definisi Web Crawling, kini Anda dapat mengetahui bagaimana cara kerja sistem ini. 

Pertama, web crawler akan mendatangi situs dan berbagai link yang terdapat pada laman tersebut. 

Namun, jika situs Anda masih baru dan belum ada link lain didalamnya maka, Anda dapat meminta search engine untuk mengunjunginya.

Caranya terbilang mudah yaitu, cukup masukkan URL situs Andai Google Search Console. 

Selanjutnya, tugas dari tools contoh web crawling ini adalah mencatat setiap link yang mereka temukan ke indeks mereka. 

Akan tetapi perlu Anda tahu jika web crawler hanya mengumpulkan informasi dari laman yang bersifat publik. 

Sehingga, mereka tak akan mencatat laman private yang tidak dapat diakses. Web crawler kemudian akan mengumpulkan berbagai informasi seperti, meta tag dan tulisan. 

Informasi ini akan tersimpan dalam indeks search engine dan akan muncul saat pengguna mencari konten dengan keyword serupa. 

Jenis-Jenis Web Crawling

Contoh Web Crawling

Ada banyak pilihan web crawler yang bisa Anda manfaatkan. Bahkan beberapa diantaranya bersifat gratis. Namun, ada juga yang berbayar.

Berikut beberapa contoh web crawling yang dapat Anda ketahui.

Cyotek Webcopy

Cyotek sendiri memiliki fungsi untuk mendownload situs dari internet menuju komputer Anda. 

Salah satu kelebihan tools ini ialah memungkinkan pengguna untuk memilih bagian yang ingin di unduh. 

Sehingga, Anda dapat mengunduh bagian-bagian tertentu pada situs atau sesuai kebutuhan. 

Webhose

Contoh tools berikutnya ialah Webhose. Webhose merupakan tools yang mampu mengubah konten situs yang tak terstruktur menjadi data feeds yang dapat dibaca oleh mesin. 

Maksud dari data feeds ini mencakup banyak sumber daya seperti, situs berita, diskusi online maupun yang lainnya. 

Googlebot

Tahukah Anda contoh web crawling tools selanjutnya ini adalah yang paling banyak digunakan. 

Sesuai dengan namanya, tools ini adalah kepunyaan Google. Googlebot akan mengumpulkan beragam dokumen yang ada pada sebuah website. 

Kemudian membuatnya dapat dicari oleh search engine Google. Web crawler milik raksasa teknologi ini merujuk pada dua jenis. Yaitu, desktop crawler serta mobile crawler. 

HTTrack

Tools berjuluk HTTrack merupakan web crawler yang bersifat open source. Anda dapat men-download situs world wide web (www) dari internet menuju komputer.

Sehingga Anda dapat melihatnya secara offline. Artinya, Anda bisa membukanya melalui browser tanpa koneksi internet. 

Apa Perbedaan Web Crawling dan Web Scraping

Contoh Web Crawling

Selain contoh web crawling, Anda juga harus mengetahui apa itu web Scraping. Sebab, keduanya terdengar sangat mirip dan membuat orang kerap salah paham.

Namun, terdapat sejumlah perbedaan kunci di antara keduanya yang membuat Anda mampu mengenalinya. 

Dirangkum dari ParseHub, BrightData dan Zyte, ini dia perbedaan antara keduanya. 

Dilihat dari segi definisi, web crawling menggunakan web robot atau web spider untuk membaca dan menyimpan konten pada sebuah situs. 

Tujuan web crawling ialah sebagai bagian dari proses pengarsipan atau indexing. 

Sementara web Scraping ialah proses mengekstraksi data dari sebuah web page atau website menuju format file baru. 

Fokus dan Cakupan 

Perbedaan kedua yang terlihat menonjol ialah cakupan dan juga fokus sistem. 

Web crawling memiliki cakupan besar karena lingkupnya ialah seluruh halaman dan website yang ada di internet. 

Sedangkan web Scraping memiliki cakupan yang kecil karena hanya fokus pada pengumpulan data spesifik dari website

Oh karenanya, perlu sekali mengetahui contoh web crawling tools serta kinerjanya. 

Target

Perbedaan selanjutnya ialah target sistem. Untuk web crawling, mencari atau menemukan URL atau link di internet. 

Sementara web Scraping menghasilkan data dari website untuk dianalisis lebih jauh. 

Pengetahuan Terhadap Website

Jika dilihat dari segi pengetahuan, web crawling tidak perlu tahu URL atau domain yang ingin mereka proses. 

Karena tujuannya ialah mencari, menemukan hingga mengindeks URL tersebut. 

Beda halnya dengan web Scraping, sistem ini akan tahu di domain mana Anda akan mengambil dari dari sebuah laman atau website. 

Sisi Output

Perbedaan terakhir dari kedua sistem ini ialah outputnya. Web Scraping memiliki output berupa;

  • Harga produk,
  • Ukuran,
  • Nama produk, dan lain sebagainya. 

Sedangkan untuk web crawling hanya memiliki output berupa daftar URL yang telah di-crawl.

Kesimpulannya ialah, web crawling merupakan proses mencari tahu kumpulan halaman dari sebuah situs untuk  pengindeksan. 

Contoh web crawling sangat berguna bagi sebuah website agar mudah ditemukan oleh orang lain. 

Meski demikian, web crawling bukanlah cara satu-satunya yang dapat Anda lakukan. Ada berbagai strategi lain yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan website Anda. 

Salah satunya ialah CloudNow. Di blog ini Anda akan menemukan aneka informasi terkait yang penting dan bisa Anda manfaatkan. 

Demikianlah ulasan tentang contoh web crawling lengkap dengan serba-serbinya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*